POTRET MASYARAKAT KEPULAUAN
Oleh: Ibrahim MS
Pengantar Editor buku Kumpulan Laporan Penelitian Mahasiswa dalam Program Kampung Riset 2013
di Dusun Besar Pulau Maya dan Pulau Pelapis Kepulauan Karimata
Memahami
Realitas Penelitian
Pada
suatu hari saya bertemu dengan beberapa orang mahasiswa yang sedang sibuk
membuat laporan penelitian kelompok. Saya terlibat obrolan dengan mereka,
sembari memberikan semangat dan dukungan terhadap kerja akademik yang mereka
lakukan. Salah seorang diantara mereka mengatakan.
Pak, sepertinya ada masalah dengan data kami.
Memangnya masalah apa? Tanya saya seakan juga ingin tahu persoalan
yang mereka hadapi.
Ini pak, data yang kami dapatkan beda-beda. Narasumber 1 bila
begini, narasumber 2 bilang begitu. Jadi kamipun bingung yang mana benar. kami
harus percaya data yang mana sih pak..? Tanya mahasiswa itu lagi.
Saya tidak langsung menjawabnya. Justru saya hanya bisa tersenyum,
sebab di raut wajahnya memang tampak sekali kalau ada kebimbangan dalam dirinya
untuk mempercayai data yang mana yang benar dan bisa dipercayai. Sumber daya
yang mana yang sesungguhnya mengatakan kebenaran dalam penelitiannya itu. Sementara
mereka sudah meninggalkan lapangan. Mereka tidak lagi bisa melakukan verifikasi
data ke lapangan dan semacamnya. Di sisi lain, laporan akhir harus segera
ditulis dan diselesaikan.
Saya hanya mengatakan, bahwa begitulah realitas dalam penelitian,
apalagi sebuah penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, nyaris peneliti
tidak bisa memilih informasi seperti apa yang diperlukan dan tidak diperlukan.
Peneliti juga tidak punya hak untuk menyeragamkan pemikiran dan informasi yang
mau disampaikan oleh narasumber. Artinya, saya ingin mengingatkan mahasiswa itu
bahwa dalam penelitian kualitatif kita akan sering ketemu dengan data-data yang
kompleks, bahkan terkesan saling bertentangan satu degan yang lainnya. Sumber A
mengatakan begini, akan tetapi sumber B mengatakan yang lain lagi. Sekali lagi,
itulah penelitian. Dan disitulah kemampuan seorang peneliti untuk memahami data
dan informasi apapun yang didapatkan di lapangan.
Dalam penelitian, setidaknya kita mengenal apa yang disebut dengan
verifikasi data. Sebuah teknik yang digunakan untuk menemukan kebenaran data
dan menyempurnakan pemahaman kita tentang data tersebut. Meskipun pada aspek yang
lain, kemunculan data yang kompleks (pertentangan data) dan sumber data yang terkesan kontrapersepsi
(inkonsistensi) bisa juga disebabkan oleh pilihan cara (teknik &
metodologi) yang digunakan oleh seorang peneliti adalah keliru. Keliru dalam
menentukan sumber data, keliru dalam merumuskan instumen penelitian dan
sebagainya.
Apapun penyebabnya, kompleksitas data tersebut hampir tidak mungkin
terelakkan dalam setiap penelitian, khususnya penelitian kualitatif. Bahkan
dibalik kompleksitas itu sesungguhnya adalah peluang bagi peneliti untuk
menemukan tafsiran dan analisis terhadap informasi yang sebenarnya (kebenaran
data), Bahkan terhadap kontrapersepsi yang ditampilkan oleh para sumber data
penelitian.
Artinya bahwa, setiap peneliti kualitatif mesti menyadari bahwa
proses penelitian belumlah selesai hanya karena wawancara telah berakhir, atau
ketika pengamatan telah selesai dilakukan, atau ketika data sudah dikumpulkan.
Penelitian kualitatif adalah keseluruhan proses yang dikerjakan secara interaktif
dan berkesinambungan (siklikal) sejak memilih fokus, mengumpulkan data ke
lapangan hingga selesainya menulis laporan. Peneliti kualitatif adalah ibarat
antena parabola yang bisa menangkap apapun siaran gelombang yang ada. Penelitilah
sesungguhnya yang menentukan kualitas (kebenaran) hasil penelitian melalui cara
kerja penelitian kualitatif. Karena itulah penelili kualitatif memiliki peran
sebagai key instumen, yang menghasilkan kebenaran melalui pendekatan
analisis subjektif. Karena itu pulalah pendekatan kohesif, dengan tinjauan yang
komprehensif menjadi ciri utama dalam penelitian ini.
Kampung
Riset: Latihan Meneliti bagi Mahasiswa
Sebagai
sebuah program yang disiapkan untuk memberikan latihan dan pengalaman praktis dalam
penelitian, program kampung riset ini sengaja dikemas dengan memadukan nuansa
akademis (ilmiah) dengan wisata pengabdian ke suatu komunitas (perkampungan).
Dengan cara ini diharapkan para peserta (terutama mahasiswa) memperoleh
wawasan, pengetahuan dan pengalaman meneliti kehidupan suatu masyarakat secara
langsung, disamping nuansa refresing, kebersamaan dalam suasana yang
alamiah, santai dan rileks juga dirasakan bersama para dosen pembimbing
di lapangan.
Dengan bentuk ini, program kampung riset dipercayai dapat
memberikan pengetahuan dan pengalaman penelitian yang lebih dari apa yang
didapatkan di bangku kuliah, atau bahkan pengalaman pribadi mereka dalam
menyelesaikan skripsi. Melalui program Kampung Riset, ada nilai kebersamaan
dalam belajar meneliti yang terbangun antara mahasiswa (sebagai peserta) dengan
para dosen (sebagai pembimbingnya).
Sebagai sebuah program latihan meneliti bagi mahasiswa, kami
menilai adanya kerjasama yang baik dalam keseluruhan program ini, terutama
keseriusan para mahasiswa peserta. Keseriusan sejak proses pengumpulan data di
lapangan hingga penulisan laporan. Kondisi itu, tentu saja berjalan seiring
dengan kesiapan panitia penyelenggara dan bimbingan yang diberikan pada dosen
pembimbing di lapangan. Karenanya, ucapan terima kasih dan selamat pantas kami
ucapkan untuk semuanya, atas partisipasinya dalam penyelenggaraan program
Kampung Riset ini.
Tentang
Karya Ini
Potret
Masyarakat Kepulauan, itulah judul
yang kami berikan untuk karya ini. Sebuah karya yang berisi kumpulan laporan
penelitian lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa peserta program kampung riset
2013 di Dusun Besar Kecamatan Pulau Maya dan Pulau Pepalis Kecamatan Kepulauan
Karimata, Kabupaten Kayong Utara.
Sebagai sebuah karya kompilasi dari laporan riset, kami dapat melihat
sisi kekuatannya masing-masing. Kekuatan yang dimaksud adalah aspek realitas
sosial yang tergambarkan secara baik,sistematis dan argmentatif sebagaimana
layaknya laporan penelitian lapangan. Masing-masing laporan dapat
mendeskripsikan dengan baik situasi social masyarakat dan problematika hidup
yang mereka amati melalui observasi lapangan. Beberapa bagian juga secara
menadalami mereka telusuri melalui wawancara dan dokumentasi. Karena itulah
menurut kami, sebagai sebuah hasil dari program akademik (penelitian ilmiah),
laporan riset yang ditulis oleh masing-masing kelompok sudah memiliki tingkat
keilmiahan itu, terlepas dari apapun kekurangannya.
Potret Masyarakat Kepulauan,
sebagaimana judul yang kami berikan untuk karya ini, memberika gambaran bahwa
keseluruhan karya dalam komfilasi ini adalah menampilkan sebuah deskripsi
(hasil penelitian) mengenai masyarakat kepaulauan dengan berbagai aspeknya. Hal
ini dapat dipahami, sebab program kampung riset (penelitian) ini dilakukan di
dua wilayah kepulauan, yakni Pulau Maya dan Kepulauan Karimata.
Potret Masyarakat Kepulauan
memberikan gambaran secara baik, jelas, sistematik dan apa adanya mengenai
masyarakat dan problematikanya di Pulau Maya dan Kepulauan Karimata. Karena
itu, semua tulisan dalam karya ini merupakan sebuah deskripsi yang berupaya
membuat potret sesungguhnya tentang masyarakat yang ada di Pulau Maya dan Pulau
Pelapis, yang tentunya berdasarkan perspektif mahasiswa sebagai peneliti.
Namun, apapun gambaran dan pandangan yang diberikan oleh para
penulis (mahasiswa peserta program kampung riset ini), paling tidak memiliki
dua hal yang tak terbantahkan adanya; Pertama, dari sisi isi tulisan
yang dilaporkan itu semua adalah hasil dari sebuah pengamatan, kajian dan
penelitian lapangan yang tentu saja dapat dijelaskan secara metodologi keilmiahannya.
Kedua, sebagai peneliti yang berangkat dari perspektif luaran, para
penulis (peneliti) telah berupaya menampilkan pandangan sosial melalui
pendekatan emic (menyangkut deskripsi mengenai kehidupan dan cara hidup
masyarakat itu sendiri), sekaligus pendekatan etik (menyangkut deskripsi
mengenai berbagai potensi daerah, sumber daya kelautan dan keindahan alam
kepulauan).
Singkatnya, kesemua artikel laporan penelitian dalam karya ini
sesungguhnya menyuguhkan sebuah potret nyata mengenai kehidupan masyarakat dan
problematikanya, yang dipadukan dengan gambaran mengenai kekayaan sumber daya
alam, potensi kelautan, dan tentunya keindahan
alam kepulauan yang luar biasa di kedua kepulauan itu (Pulau Maya dan
Pulau Pelapis). Karena itu, Potret Masyarakat Kepulauan adalah sebuah karya
ilmiah akademis mahasiswa yang layak dibaca oleh siapapun, bukan saja untuk
kepentingan akademis semata (aspek metodologi penelitiannya), melainkan juga
untuk program tindak lanjut yang dapat diambil oleh pihak-pihak terkait dan berkepentingan
di dua kepulauan itu, terutama pemerintah Kabupaten Kayong Utara.
Akhirnya, dengan penuh kesadaran kami mengakui bahwa karya ini
masih memiliki kekurangan dan kelemahannya. Akan tetapi sebagai sebuah karya
ilmiah perdana bagi mahasiswa, dengan program rintisan yang juga perdana dalam
mendukung kemampuan meneliti mahasiswa, terbitkan karya ini adalah sebuah
kebanggaan yang luar biasa. Sebuah kebanggaan atas keseriusan dan partisipasi
aktif dari seluruh peserta program Kampung Riset 2013. Tahniah untuk semuanya.
Sudut
Melayu, 15/11/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar