Minggu, 17 November 2013

Kampung Riset 2013

POTRET MASYARAKAT KEPULAUAN

Oleh: Ibrahim MS
Pengantar Editor buku Kumpulan Laporan Penelitian Mahasiswa dalam Program Kampung Riset 2013
di Dusun Besar Pulau Maya dan Pulau Pelapis Kepulauan Karimata

Memahami Realitas Penelitian
Pada suatu hari saya bertemu dengan beberapa orang mahasiswa yang sedang sibuk membuat laporan penelitian kelompok. Saya terlibat obrolan dengan mereka, sembari memberikan semangat dan dukungan terhadap kerja akademik yang mereka lakukan. Salah seorang diantara mereka mengatakan.
Pak, sepertinya ada masalah dengan data kami.
Memangnya masalah apa? Tanya saya seakan juga ingin tahu persoalan yang mereka hadapi.
Ini pak, data yang kami dapatkan beda-beda. Narasumber 1 bila begini, narasumber 2 bilang begitu. Jadi kamipun bingung yang mana benar. kami harus percaya data yang mana sih pak..? Tanya mahasiswa itu lagi.
Saya tidak langsung menjawabnya. Justru saya hanya bisa tersenyum, sebab di raut wajahnya memang tampak sekali kalau ada kebimbangan dalam dirinya untuk mempercayai data yang mana yang benar dan bisa dipercayai. Sumber daya yang mana yang sesungguhnya mengatakan kebenaran dalam penelitiannya itu. Sementara mereka sudah meninggalkan lapangan. Mereka tidak lagi bisa melakukan verifikasi data ke lapangan dan semacamnya. Di sisi lain, laporan akhir harus segera ditulis dan diselesaikan.
Saya hanya mengatakan, bahwa begitulah realitas dalam penelitian, apalagi sebuah penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, nyaris peneliti tidak bisa memilih informasi seperti apa yang diperlukan dan tidak diperlukan. Peneliti juga tidak punya hak untuk menyeragamkan pemikiran dan informasi yang mau disampaikan oleh narasumber. Artinya, saya ingin mengingatkan mahasiswa itu bahwa dalam penelitian kualitatif kita akan sering ketemu dengan data-data yang kompleks, bahkan terkesan saling bertentangan satu degan yang lainnya. Sumber A mengatakan begini, akan tetapi sumber B mengatakan yang lain lagi. Sekali lagi, itulah penelitian. Dan disitulah kemampuan seorang peneliti untuk memahami data dan informasi apapun yang didapatkan di lapangan.
Dalam penelitian, setidaknya kita mengenal apa yang disebut dengan verifikasi data. Sebuah teknik yang digunakan untuk menemukan kebenaran data dan menyempurnakan pemahaman kita tentang data tersebut. Meskipun pada aspek yang lain, kemunculan data yang kompleks (pertentangan data)  dan sumber data yang terkesan kontrapersepsi (inkonsistensi) bisa juga disebabkan oleh pilihan cara (teknik & metodologi) yang digunakan oleh seorang peneliti adalah keliru. Keliru dalam menentukan sumber data, keliru dalam merumuskan instumen penelitian dan sebagainya.
Apapun penyebabnya, kompleksitas data tersebut hampir tidak mungkin terelakkan dalam setiap penelitian, khususnya penelitian kualitatif. Bahkan dibalik kompleksitas itu sesungguhnya adalah peluang bagi peneliti untuk menemukan tafsiran dan analisis terhadap informasi yang sebenarnya (kebenaran data), Bahkan terhadap kontrapersepsi yang ditampilkan oleh para sumber data penelitian.
Artinya bahwa, setiap peneliti kualitatif mesti menyadari bahwa proses penelitian belumlah selesai hanya karena wawancara telah berakhir, atau ketika pengamatan telah selesai dilakukan, atau ketika data sudah dikumpulkan. Penelitian kualitatif adalah keseluruhan proses yang dikerjakan secara interaktif dan berkesinambungan (siklikal) sejak memilih fokus, mengumpulkan data ke lapangan hingga selesainya menulis laporan. Peneliti kualitatif adalah ibarat antena parabola yang bisa menangkap apapun siaran gelombang yang ada. Penelitilah sesungguhnya yang menentukan kualitas (kebenaran) hasil penelitian melalui cara kerja penelitian kualitatif. Karena itulah penelili kualitatif memiliki peran sebagai key instumen, yang menghasilkan kebenaran melalui pendekatan analisis subjektif. Karena itu pulalah pendekatan kohesif, dengan tinjauan yang komprehensif menjadi ciri utama dalam penelitian ini.

Kampung Riset: Latihan Meneliti bagi Mahasiswa    
Sebagai sebuah program yang disiapkan untuk memberikan latihan dan pengalaman praktis dalam penelitian, program kampung riset ini sengaja dikemas dengan memadukan nuansa akademis (ilmiah) dengan wisata pengabdian ke suatu komunitas (perkampungan). Dengan cara ini diharapkan para peserta (terutama mahasiswa) memperoleh wawasan, pengetahuan dan pengalaman meneliti kehidupan suatu masyarakat secara langsung, disamping nuansa refresing, kebersamaan dalam suasana yang alamiah, santai dan rileks juga dirasakan bersama para dosen pembimbing di lapangan.
Dengan bentuk ini, program kampung riset dipercayai dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman penelitian yang lebih dari apa yang didapatkan di bangku kuliah, atau bahkan pengalaman pribadi mereka dalam menyelesaikan skripsi. Melalui program Kampung Riset, ada nilai kebersamaan dalam belajar meneliti yang terbangun antara mahasiswa (sebagai peserta) dengan para dosen (sebagai pembimbingnya).
Sebagai sebuah program latihan meneliti bagi mahasiswa, kami menilai adanya kerjasama yang baik dalam keseluruhan program ini, terutama keseriusan para mahasiswa peserta. Keseriusan sejak proses pengumpulan data di lapangan hingga penulisan laporan. Kondisi itu, tentu saja berjalan seiring dengan kesiapan panitia penyelenggara dan bimbingan yang diberikan pada dosen pembimbing di lapangan. Karenanya, ucapan terima kasih dan selamat pantas kami ucapkan untuk semuanya, atas partisipasinya dalam penyelenggaraan program Kampung Riset ini.
Tentang Karya Ini
Potret Masyarakat Kepulauan, itulah judul yang kami berikan untuk karya ini. Sebuah karya yang berisi kumpulan laporan penelitian lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa peserta program kampung riset 2013 di Dusun Besar Kecamatan Pulau Maya dan Pulau Pepalis Kecamatan Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara.
Sebagai sebuah karya kompilasi dari laporan riset, kami dapat melihat sisi kekuatannya masing-masing. Kekuatan yang dimaksud adalah aspek realitas sosial yang tergambarkan secara baik,sistematis dan argmentatif sebagaimana layaknya laporan penelitian lapangan. Masing-masing laporan dapat mendeskripsikan dengan baik situasi social masyarakat dan problematika hidup yang mereka amati melalui observasi lapangan. Beberapa bagian juga secara menadalami mereka telusuri melalui wawancara dan dokumentasi. Karena itulah menurut kami, sebagai sebuah hasil dari program akademik (penelitian ilmiah), laporan riset yang ditulis oleh masing-masing kelompok sudah memiliki tingkat keilmiahan itu, terlepas dari apapun kekurangannya.
Potret Masyarakat Kepulauan, sebagaimana judul yang kami berikan untuk karya ini, memberika gambaran bahwa keseluruhan karya dalam komfilasi ini adalah menampilkan sebuah deskripsi (hasil penelitian) mengenai masyarakat kepaulauan dengan berbagai aspeknya. Hal ini dapat dipahami, sebab program kampung riset (penelitian) ini dilakukan di dua wilayah kepulauan, yakni Pulau Maya dan Kepulauan Karimata.
Potret Masyarakat Kepulauan memberikan gambaran secara baik, jelas, sistematik dan apa adanya mengenai masyarakat dan problematikanya di Pulau Maya dan Kepulauan Karimata. Karena itu, semua tulisan dalam karya ini merupakan sebuah deskripsi yang berupaya membuat potret sesungguhnya tentang masyarakat yang ada di Pulau Maya dan Pulau Pelapis, yang tentunya berdasarkan perspektif mahasiswa sebagai peneliti.
Namun, apapun gambaran dan pandangan yang diberikan oleh para penulis (mahasiswa peserta program kampung riset ini), paling tidak memiliki dua hal yang tak terbantahkan adanya; Pertama, dari sisi isi tulisan yang dilaporkan itu semua adalah hasil dari sebuah pengamatan, kajian dan penelitian lapangan yang tentu saja dapat dijelaskan secara metodologi keilmiahannya. Kedua, sebagai peneliti yang berangkat dari perspektif luaran, para penulis (peneliti) telah berupaya menampilkan pandangan sosial melalui pendekatan emic (menyangkut deskripsi mengenai kehidupan dan cara hidup masyarakat itu sendiri), sekaligus pendekatan etik (menyangkut deskripsi mengenai berbagai potensi daerah, sumber daya kelautan dan keindahan alam kepulauan).               
Singkatnya, kesemua artikel laporan penelitian dalam karya ini sesungguhnya menyuguhkan sebuah potret nyata mengenai kehidupan masyarakat dan problematikanya, yang dipadukan dengan gambaran mengenai kekayaan sumber daya alam, potensi kelautan, dan tentunya keindahan  alam kepulauan yang luar biasa di kedua kepulauan itu (Pulau Maya dan Pulau Pelapis). Karena itu, Potret Masyarakat Kepulauan adalah sebuah karya ilmiah akademis mahasiswa yang layak dibaca oleh siapapun, bukan saja untuk kepentingan akademis semata (aspek metodologi penelitiannya), melainkan juga untuk program tindak lanjut yang dapat diambil oleh pihak-pihak terkait dan berkepentingan di dua kepulauan itu, terutama pemerintah Kabupaten Kayong Utara.  
Akhirnya, dengan penuh kesadaran kami mengakui bahwa karya ini masih memiliki kekurangan dan kelemahannya. Akan tetapi sebagai sebuah karya ilmiah perdana bagi mahasiswa, dengan program rintisan yang juga perdana dalam mendukung kemampuan meneliti mahasiswa, terbitkan karya ini adalah sebuah kebanggaan yang luar biasa. Sebuah kebanggaan atas keseriusan dan partisipasi aktif dari seluruh peserta program Kampung Riset 2013.   Tahniah untuk semuanya.

Sudut Melayu, 15/11/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar