Sabtu, 19 Desember 2015

Sinopsis buku "Dakwah dalam Kemasan Media"



Draff buku yang segera diluncurkan oleh penerbit IAIN Press untuk menutup akhir tahun dengan edisi cetak Desember 2015

Sebagai sebuah karya dari hasil penelitian ilmiah, setidaknya ada tiga hal penting yang mendasari kelahiran buku ini ke hadapan pembaca yang budiman. Pertama, Dari aspek materi, buku ini menyuguhkan sebuah bentuk pengemasan berita dakwah yang kreatif dan inovatif melalui media massa, khususnya media Online. Kemampuan mengemas pesan dakwah yang “menarik” di media menjadi kunci bagi kesuksesan gerakan dakwah di era modernisasi media TIK saat ini.
Kedua, dari aspek media, perkembangan TIK yang begitu pesat terkesan memiliki daya tarik yang luar biasa bagi umat saat ini. Karena itu, pejuang dakwah mesti berani mengambil peluang untuk memanfaatkan media secara maksimal untuk kepentingan dakwah yang lebih inovatif dan kreatif kedepan. Dengan begitu, gerakan dakwah yang ditawarkan tidak lagi “kalah menarik” dibandingkan program siaran di media (TIK) yang terus booming.
Ketiga, dari aspek metodologi, penggunakan cara kerja content analisys dalam mengkaji isi pesan media (sebagaimana dalam buku ini), sesungguhnya dapat menjadi model atau contoh bagi lahirnya penelitian-penelitian serupa dalam bidang ilmu komunikasi, khususnya analisis isi pesan media, semoga...

Sinopsis buku "Makan `Tal` dalam Tradisi Melayu



Draff buku yang disiapkan untuk menyambut tahun baru 2016, dengan edisi Cetak Januari 2016 (IAIN Press)
 
`Makan tal` adalah salah satu tradisi yang masih diamalkan oleh banyak masyarakat Melayu di Nanga Jajang. Tradisi ini dilakukan berkaitan dengan kelahiran seorang anak bayi dalam sebuah keluarga. Tradisi ini dipercayai oleh masyarakat Melayu Nanga Jajang sebagai berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan bayinya hingga masa menyusui selesai. Karena itu, tradisi ini lebih identik dengan praktek menjaga kesehatan ibu dan bayi secara tradisional. Setidaknya ada tiga jenis `makan tal` dalam tradisi budaya masyarakat Melayu Nanga Jajang, yakni `tal angat` (panas), `tal colap` (dingin), dan `tal ntaradua` (sedang).
Kajian mengenai `makan tal` dalam tradisi masyarakat Melayu Nanga Jajang memiliki arti penting dalam rangka memahami, mempelajari dan melestarikan salah satu kearifan lokal masyarakat dalam memelihara kesehatan ibu dan bayinya. Karena itu, perspektif kajian ilmu komunikasi budaya, mendapati sedikitnya ada 7 nilai yang terkandung dalam tradisi `makan tal`, yakni; untuk pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan, untuk memperbanyak ASI, untuk kesehatan anak bayi, untuk menjaga keseimbangan alam, bernilai ekonomis, untuk menjaga kesehatan secara alamiah, serta untuk memelihara identitas diri dan keturunan.