Ibrahim
Abstrak
Perkembangan media massa hari ini dengan
segala daya tariknya bukan saja tak terhindarkan, melainkan harus dapat disikapi
dengan arif dan bijaksana, terutama dalam konteks kepentingan Dakwah dan Komunikasi Penyiaran Islam. Satu diantara media
tersebut adalah Republika Online (ROL). Dengan pendekatan
analisis isi (content analisys),
peneliti mengamati pemberitaan di media ROL selama 1 bulan penuh (1 s/d 31 Juli
2012) untuk melihat, membaca, mengidentifikasi dan menganalisis bagaimana
pemberitaan dakwah dikemas dalam media ROL, yang meliputi; 1) tampilan
pemberitaan, 2) penyajian pemberitaan, dan 3). isi pemberitaan.
Hasil analisis dari kajian ini mendapati; Dari sisi tampilan
pemberitaan, media ROL mengemas pemberitaan dakwah melalui rubrik “Dunia
Islam”, “Indahnya Ramadhan” dan “Sisipan”; Dari sisi penyajian pemberitaan,
media ROL mengemas pemberitaan dakwah yang disampaikan dalam bentuk refortase, artikel, referensial dan iklan promosi;
Sedangkan dari sisi isi pemberitaan, media ROL mengemas pemberitaan dakwah
dalam katagorisasi isi pesan berdimensi ke-Risalahan
(36,9 %) dan atau ke-Rahmatan (26 %),
dan kedua-duanya dalam bentuk campuran (37,1 %).
Katakunci
: Dakwah, kemasan, pemberitaan dakwah, republika online
PENDAHULUAN
Artikel ini merupakan ringkasan dari hasil penelitian yang penulis lakukan
4 tahun yang lalu, tepatnya penelitian kompetitif DIPA STAIN Pontianak tahun
2012. Meskipun bukan hasil penelitian terbaru, penulis percaya bahwa hasil
kajian ini masih cukup relevan dan refresentatif untuk dipahami dan
didiskusikan dalam konteks komunikasi dan penyiaran dakwah di era modernisasi
media. Sebab, kehadiran media hari ini bukan saja menjadi persoalan yang tidak
bisa dihindari, melainkan sebuah peluang yang mesti mampu dimanfaatkan secara
maksimal untuk kepentingan dakwah dan penyampaian pesan-pesan keislaman.
Media massa (terutama jaringan internet), bukan saja
memberikan kemudahan dalam berkomunikasi, melainkan sumber informasi banyak
hal, termasuk keagamaan. Dalam satu laporan diidentifikasi sedikit 36 juta
laman web yang bermuatan pesan-pesan keagamaan (Umar Halim & Samsudin A. Rahim,
2012). Dalam konteks Indonesia, Republika Online (ROL) adalah salah satu media
yang memberika perhatian besar terhadap penyiaran berita-berita keagamaan
(Islam).
Sebagai
satu konsekuensi dari sebuah kemajuan ilmu pengetahuan yang telah diraih
manusia, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menjadi satu bukti
yang tak terbantahkan keberadaannya. Akibatnya, tidak ada lagi wilayah yang
tertutup dari kemajuan teknologi tersebut, sebagaimana setiap bangsa dan negara
di dunia ini mendambakannya.
Kemajuan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di era modernisasi dan globalisasi ini
nyaris telah merenggut sebagian besar wilayah privasi setiap kita. Sebab, hampir semua ruang kehidupan kita hari
ini adalah wilayah open speace, wilayah
dimana kita tidak lagi dapat menutup diri dan kehidupan dari pengaruh dunia luar.
Karena
itu, Marshal Mc Luhan sampai pada satu tesis yang menyebutkan bahwa kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah menjadikan manusia hidup
dalam satu perkampungan global (Global
Village). Dengan kenyataan ini, nyaris tidak ada lagi ruang pribadi (privacy of space) yang sesungguhnya yang
kita punyai. Di manapun kita, dan kapanpun ia senantiasa menjadi bagian dari
perkembangan dan pengetahuan global.
Keniscayaan
globalisasi ternyata tidak memberikan kita pilihan lain kecuali menerima
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tersebut, suka atau tidak suka. Persoalannya
adalah, apakah setiap kita bisa memanfaatkan
kemajuan tersebut untuk hal-hal yang positif atau justru sebaliknya. Sebab,
kemajuan teknologi telah membawa kita pada dunia yang bebas akan nilai-nilai
sosial dan budaya, termasuk agama.
Pada
sisi lain, agama yang diharapkan menjadi filter (saringan) terhadap nilai-nilai
yang dibawa oleh kebebasan media justru kurang (jika tidak bisa dikatakan “tidak”)
mempunyai daya tarik yang kompetitif apabila dihadapkan dengan pengaruh media.
Dalam berbagai riset kita temui kesimpulan bahwa masyarakat kita hari ini (Indonesia
utamanya) yang mayoritas muslim, lebih memilih menikmati sajian media masa
(televisi, internet dan komputer) dibandingkan menghadiri kegiatan keagamaan
dan sebagainya. Artinya, bagi sebagian besar kita lebih tertarik mengikuti
perkembangan informasi di media massa dibandingkan dengan mengikuti perkembangan
informasi keagamaan seperti kegiatan pengajian, ceramah, majlis taklim dan
sebagainya.
Kesadaran
inilah yang pada akhirnya memunculkan satu sikap pengambilan dan pemanfaatan
media (use and gratification) untuk
pengembangan aktivitas (dakwah) Islam. Dalam diskursus ilmu komunikasi masa, use and gratification merupakan satu
teori yang beranggapan bahwa prilaku khalayak terhadap media sangat ditentukan
oleh pertimbangan penggunaan dan pemenuhan kebutuhan (Jalaluddin Rakhmat, 2005:
65). Artinya bahwa, pertimbangan kebutuhan itulah yang mendorong seseorang
untuk menggunakan atau memilih sebuah media.
Kesadaran akan arti penting teori use and gratification inilah yang menjadi salah
satu alasan pentingnya aktivitas dakwah mengambil peran dalam perkembangan
media massa hari ini.
Bagaimana pesan dakwah dikemas menjadi lebih menarik di
media (Rofingi, 2013). Sejak itulah aktivitas dakwah Islam (Ceramah
Agama, Pengajian Islam, hingga sinetron bernuansa Islami) mulai mengambil peran
di media televisi dan radio. Dalam media cetak sendiri juga mulai hadir
rubrik-rubrik keagamaan dan ke-Islaman. Bahkan yang paling membanggakan adalah
lahirnya media cetak-media cetak yang berideologi keagamaan (Islam), antara
lain harian Umum Republika (dalam hal ini republika online sebagai subjek kajian).
Sebagai
media yang lahir dalam skop nasional, pendirian republika pada dasarnya
bersifat idealis, artinya ia didirikan atas dasar tujuan politik-ideologis.
Menurut David T. Hill (1995: 126) republika dibangun oleh ICMI guna mengidentifikasi
“musuh bersama”, dalam hal ini adalah kelompok minoritas yang menguasai
konglomerasi media yang dengan sengaja menutupi kegiatan-kegiatan Islam secara
profesional.
Menurut
Willy (2000), sebagai satu-satunya media cetak nasional yang secara jelas
berideologi keagamaan (Islam), kehadiran republika sesungguhnya memberikan
semangat baru bagi pengembangan dakwah Islam di media. Bahkan menurutnya,
selain berhasil mendirikan harian umum republika, ICMI sebagai pelopornya juga
berhasil mendirikan lembaga-lembaga sosial berbasis Islam lainnya, termasuk
Bank Muamalat, lembaga keuangan dan asuransi non bank, serta Harian Umum
Republika itu sendiri yang mulai terbit pertama pada 4 Januari 1993.
Sebagai
salah satu media massa Islam yang berskala nasional, Republika
terus memperbaiki kualitas terbitan, mengembangkan jangkauannya. Hal ini tampak
dengan hadirnya Republika Online
(ROL), situs berita yang dapat diakses secara online melalui internet. Dengan bentuk online, media ini tentunya lebih up to date dan tak terbatas jangkauannya dibandingkan dengan versi cetak
fisik. Melalui media online ini
setiap orang dapat mengakses beritanya. Melalui media ini pula misi Islam
(keagamaan dan dakwah) dapat disebar-luaskan kepada khalayak melebihi luas
jangkauan versi cetak. Melalui media ini pula umat Islam dapat mengambil peran
penting dalam perkembangan media yang booming
saat ini. Persoalannya adalah, adakah momen ini dapat diambil secara maksimal
oleh para aktivis dakwah hari ini? siapkah para aktivis dakwah kita hari ini
(terutama para sarjana dakwah) untuk mengambil peran yang lebih besar dalam
dakwah bi al-qalam melalui media online seperti ini?
Kaitannya
dengan realitas dakwah dan perkembangan media hari ini, pertanyaan mengenai bagaimana
sesungguhnya dakwah Islam dalam kemasan media, khususnya Republika Online ini dapat dipahami oleh
masyarakat muslim menjadi penting untuk diketahui, baik dalam konteks pemahaman
pesan-pesan dakwahnya maupun untuk pengembangan dakwah melalui media masa ke
depan, terutama di tengah perkembangan pesat media massa. Untuk itu, kajian ini difokuskan pada persoalan “pengemasan pesan
Dakwah Dikemas dalam Media Republika Online
periode terbit 1 s/d 31 Juli 2012”.
Dari rumusan tersebut, selanjutnya kajian ini membahas secara spesifik tiga hal: pertama, tampilan berita
dakwah pada media Republika Online; kedua, penyajian berita dakwah pada
media Republika Online; ketiga, isi berita dakwah pada media
Republika Online.
METODOLOGI KAJIAN
Untuk
melihat bagaimana pengemasan pemberitaan dakwah di media Republika Online (ROL), penulis menggunakan
pendekatan kualitatif dengan perspektif analisis isi (content analisys). Sebagaimana makna dasarnya, analisis isi
diterapkan dalam kajian ini dimaksudkan untuk memahami pola pengemasan
pemberitaan (pesan) dakwah di media ROL melalui kajian isi teks.
Kajian
analisis isi media menurut Rahmah Ida (dalam Bungin, ed. 2003) memperhatikan setidaknya empat aspek utama sebagai metode kerjanya, yakni
menentukan subjek dan objek analisis, menetapkan pendekatan serta prosedur
kerja & analisis, menentukan unit analisis, serta cara penyajian data dan
hasil analisis.
Subjek analisis dalam kajian ini adalah
Republika Online (ROL), satu situs
warta digital yang ditampilkan secara online
dalam media internet. Pemberitaan dalam media ROL ini bersifat up to date, dimana setiap waktu dalam
setiap hari dilakukan pembaharuan atau penambahan berita yang ditampilkan.
Objek analisis dalam kajian ini adalah
pemberitaan-pemberitaan dalam media ROL yang mengandung nilai-nilai ke-Islaman
atau nuansa Dakwah, baik dalam bentuk rubrik khusus dakwah `Dunia Islam`,
pengemasan disampaikan dalam rubrik dakwah `Dunia Islam` dan `Indahnya
Ramadhan`.
Pendekatan
dan prosedur kerja content analisis[1] yang digunakan dalam upaya untuk mempelajari dan menganalisis
komunikasi secara sistemik, objektif, dan kuantifikasi terhadap pesan yang
tampak. Dalam konteks penelitian ini, analisis isi yang dimaksudkan adalah satu
pendekatan yang dilakukan dengan cara melakukan kajian dan analisis terhadap
pengemasan isi pesan sebuah media dalam rangka memahami isi (content) yang terkandung di dalam sebuah
pemberitaan media (Bungin, 2003; Sobur, 2004).
Dengan
pendekatan analisis isi media, setidaknya ada lima prosedur kerja yang penulis lakukan, yakni:
1.
Proses identifikasi teks atau pemberitaan
media ROL. Dalam tahap ini, penulis
mengikuti setiap pemberitaan yang ditampilkan dalam media Republika Online dengan cara mengakses situs http://republika.online setiap
hari, dan mengikuti perkembangan pemberitaannya, terutama menyangkut informasi
ke-Islaman (dakwah) dalam rubrik `Dunia Islam` selama 1 bulan penuh (tanggal 1
s/d 31 Juli 2012). Dari proses ini penulis membaca, mencatat judul atau tema
artikel yang diberitakan dan menghimpun (copy
paste) artikelnya untuk bahan analisis.
2.
Proses pembacaan teks atau pembacaan isi
berita ke-Islaman (dakwah) yang ditampilkan dalam media ROL. Proses ini
dilakukan untuk menemukan katagorisasi-katagorisasi dari pemberitaan ke-Islaman
(dakwah) yang termuat dalam rubrik `Dunia Islam` media ROL. Proses pembacaan
teks ini dilakukan terhadap artikel-artikel yang telah dihimpun dari
pemberitaan up to date media ROL
setiap harinya.
3.
Berdasarkan katagorisasi yang dihasilkan dari
proses pembacaan teks, selanjutnya penulis menetapkan katagorisasi yang
digunakan dalam melakukan analisis kajian ini, baik menyangkut rubrik (katagori
rubrik), bentuk pesan (katagori teks) maupun isi pesan (katagori isi) pada
rubrik `Dunia Islam` media ROL. Berdasarkan pembacaan teks, penulis berhasil
menemukan tiga katagori utama dalam melakukan analisis ini, yakni katagori
tampilan pemberitaan (tampilan rubrik), penyajian pemberitaan (bentuk rubrik),
dan isi pemberitaan (isi pesan).
4.
Proses selanjutnya adalah melakukan
klasifikasi teks ke dalam tiga katagorisasi di atas (tampilan pemberitaan,
penyajian pemberitaan dan isi pemberitaan). Dalam proses ini, penulis
memisahkan masing-masing pemberitaan ke-Islaman (dakwah) dalam `Dunia Islam`
media ROL ke dalam katagori-katagori tersebut. Dengan proses ini penulis
mendapati data jumlah pemberitaan pada masing-masing katagorisasi, dan makna
masing-masing katagorisasi pemberitaan dakwah dalam media ROL.
5.
Terakhir adalah proses interpretasi teks
media ROL yang berkaitan dengan pengemasan pesan dakwah, dalam hal ini adalah
pemberitaan dalam rubrik `Dunia Islam`. Interpretasi ini dilakukan mengikuti
katagorisasi dan klasifikasi yang telah dilakukan, yang meliputi pengemasan
pesan dakwah berdasarkan tampilan pemberitaan (katagori rubrik), pengemasan pesan dakwah berdasarkan penyajian
pemberitaan (katagori teks) dan
pengemasan pesan dakwah berdasarkan isi pemberitaan (katagori isi).
Apabila
digambarkan dalam bentuk diagram, maka prosedur kerja analisis yang penulis lakukan adalah sebagaimana gambar berikut;
Gambar 1: Diagram
alur kerja Analisis pemberitaan media ROL
Sumber: Analisis dari
berbagai sumber (pendekatan content analisys dan analisis teks media)
Gambar
di atas, bukan saja memberikan pemahaman tentang prosedur kerja analisis isi
pemberitaan dakwah di media ROL, akan tetapi juga merupakan gambaran terhadap
tahapan-tahapan kerja analisis yang harus dipatuhi secara tertib dan disiplin.
Artinya bahwa, tahapan 1 (menemukan masalah/ fokus kajian) merupakan pekerjaan
pertama sebelum proses identifikasi/ koleksi/pembacaan teks (pada tahap 2).
Begitupun tahapan 3 (membuat/ menentukan katagorisasi teks) mesti lebih dahulu
dilakukan sebelum proses klasifikasi teks (pada tahap 4), dan seterusnya hingga
tahap penafsiran atau interpretasi teks.
Adapun
unit analisis yang dikaji dan dilakukan analisis terkait dengan
pemberitaan `Dunia Islam` pada media ROL
dalam kajian ini meliputi dua katagorisasi, yakni:
1.
Kemasan rubrik (bentuk tampilan media)
Berdasarkan kemasan rubrik, maka
tulisan ini mengkaji bagaimana bentuk tampilan pengemasan pada media ROL.
Kemasan ini dimaksudkan untuk menemukan dan memahami bentuk-bentuk tampilan isi
media ROL secara keseluruhan, baik yang menggunakan terma rubrik khusus “dunia
Islam” (yang berisikan berita-berita ke-Islaman dan dakwah) maupun tampilan
bebas namun ber-isikan pesan-pesan Islam atau kedakwahan.
2.
Fokus analisis
Sebagaimana
pilihan fokus di depan, tulisan ini mengkaji bagaimana dakwah dikemas dalam
media ROL, khususnya periode online
selama bulan Juli 2012 yang terdiri dari 31 hari online (tanggal 1 s/d 31). Selama periode tersebut penulis
mengamati bentuk-bentuk kemasan dakwah, kecendrungan perubahan tampilan dan
muatan isi rubrik dakwah dalam `Dunia Islam`. Kemudian, dari sinilah analisis
ini dilakukan dalam tiga katagorisasi, yakni pengemasan (tampilan) pemberitaan
rubrik `Dunia Islam, pengemasan (tampilan) teks dalam rubrik `Dunia Islam` dan
pengemasan (tampilan) isi pesan dakwah dalam `Dunia Islam`.
Kemasan (tampilan) rubrik yang dimaksud
meliputi bentuk dan muatan rubrik apa saja yang ditampilkan dalam `Dunia Islam`
pada media ROL, dimana rubrik tersebut secara khusus memuat pesan dakwah dan ke
Islaman.
Sementara kemasan (tampilan) teks itu sendiri
adalah bentuk rubrik yang secara khusus disediakan untuk memuat teks-teks
dakwah, dalam hal ini adalah tampilan dakwah `Dunia Islam` yang terdiri dari
Islam Nusantara, Islam Mancanegara, Mu`allaf, Hikmah, Khazanah, Tasawuf, Fatwa,
Buku Islam, Pojok Arifin Ilham dan Celoteh kak Erick.
Sedangkan kemasan (tampilan) isi dimaksudkan
untuk melihat isi pesan dakwah dalam tiap-tiap bagian atau keseluruhan isi
rubrik dakwah `Dunia Islam` (sebagaimana di atas). Dari sinilah penulis
melakukan analisis terhadap kemasan isi pemberitaan dakwah yang ditampilkan
dalam rubrik `Dunia Islam` untuk periode
terbit kelipatan lima (tanggal 1, 5, 10, 15, 20, 25 dan 30). Mengingat ada
banyak artikel yang diterbitkan pada masing-masing tanggal tersebut (terbitan
harian), maka perlu dilakukan pembatasan artikel/ terbitan untuk dianalisis.
Karena itu, artikel/pemberitaan pada kelipatan tersebut diambil masing-masing
satu untuk dijadikan sampel analisis (sample
of analisys) dalam kajian ini.
Sedangkan penyajian data dan analisis
ditampilkan dalam bentuk tabel atau diagram, yang disertai
dengan ulasan atau interpretasi teks. Penyajian dengan format ini dilakukan
secara konsisten dan konsekuen pada setiap katagorisasi yang telah ditentukan,
yakni pengemasan pesan berdasarkan rubrik, pengemasan pesan berdasarkan
teks/artikel, serta pengemasan pesan berdasarkan kecendrungan isi (content) pesan dakwah dalam media ROL. Hasil dari sajian inilah penulis memperoleh gambaran mengenai pengemasan
berita dakwah di media ROL.
DEFINISI ISTILAH: SATU TINJAUAN TEORITIS
Untuk kepentingan pemahaman konsep dan materi kajian ini, setidaknya
ada empat istilah utama dalam artikel ini yang penting
untuk diberikan satu definisi operasionalnya, yakni kemasan, pemberitaan,
dakwah dan pemberitaan dakwah.
Kemasan yang
dimaksudkan dalam kajian ini adalah, bagaimana pemolaan, pengaturan,
penyusunan, penentuan urutan dan pengelompokan berita yang dipublikasikan dalam
media Republika Online. Karena itu,
penggunaan istilah kemasan dalam kajian ini akan direalisasikan dalam
pertanyaan analisis tampilan dan penyajian berita di media ROL.
Sementara
istilah pemberitaan dimaksudkan untuk pengertian: 1). Semua berita yang
dipublikasikan dalam media ROL; 2). Berita tersebut dilihat dalam rangkaian
proses jurnalistik (peliputan, penulisan dan penerbitan).
Dakwah sendiri
dimaksudkan untuk menunjukkan segala bentuk seruan, ajakan, amar ma`ruf dan
nahyi mungkar, serta panggilan yang baik, yang membawa kepada ketentuan agama
Islam. Karena itu, pemberitaan dakwah yang
dimaksudkan dalam kajian ini adalah segala macam artikel/tulisan/berita yang
bernuansa dakwah (seruan, ajakan, bernilai Islam) yang diterbitkan dalam media
ROL, dan terpenting dimuat/ dipublikasikan dalam rubrik/kolom keislaman dan
dakwah, dalam hal ini Dunia Islam dan Indahnya Ramadhan. Ke arah
definisi operasional itulah kajian ini dijalankan.
PENGEMASAN BERITA DAKWAH DI MEDIA
ROL
Tampilan Berita Dakwah
Berdasarkan
hasil identifikasi, pembacaan, dan analisis terhadap pemberitaan media ROL
selama selama satu bulan (tanggal 1 s/d 31
Juli 2012), ditemukan tiga katagorisasi
bentuk tampilan pemberitaan dakwah, yang meliputi: Dunia Islam, Indahnya
Ramadhan, dan sisipan.
Dunia Islam merupakan salah judul
Indek dalam dinding umum ROL. Artinya, ketika pertama kali kita mengakses web. http://republika.online, kita akan disuguhkan dengan beberapa kolom indek yang ditampilkan secara
sejajar, yang meliputi berita Nasional, Internasional, Dunia Islam, Gaya Hidup,
Sepak bola, Otomotif, Trandteks, lainnya.
Gambar 2: Rubrik Umum Republika Online (ROL)
Sumber: Laporan Ibrahim 2012
Untuk menelusuri semua pemberitaan dakwah, terlebih
dahulu masuk ke kolom indek Dunia Islam.
Disitu akan ditemukan berbagai katagori pemberitaan dakwah Islam yang terdiri
dari Islam
Nusantara, Islam Mancanegara, Muallaf, Hikmah, Khazanah, Fatwa, Tasawuf, Buku
Islam, Wakaf (konsultasi wakaf), Pojok Arifin Ilham, dan Celoteh Kang Erick
Yusuf.
Gambar 3: Kolom Indek Dunia Islam Republika Online (ROL)
Sumber: Laporan Ibrahim 2012
Indahnya
Ramadhan
merupakan satu rubrik khusus yang disediakan dalam media ROL. Sebagai rubrik
khusus, “Indahnya Ramadhan” baru muncul di dinding berita ROL beberapa hari
menjelang masuknya bulan suci Ramadhan. Sebelumnya (tanggal 1 Juli dimana
pengamatan ini dimulai), rubrik “Indahnya Ramadhan” belum tampak pada dinding
berita media ROL ini.
Dari
sisi tampilan utamanya, rubrik ini sangat berbeda dengan rubrik “Dunia Islam”
(kajian di atas). Jika Dunia Islam ditampilkan sejajar dalam daftar
kolom/indeks/rubrik isi berita media ROL. Artinya, ketika dinding utama (home) media ROL diakses, rubrik “Dunia
Islam” muncul sejajar (horizontal) dengan rubrik-rubrik umum lainnya.
Sementara
untuk rubrik “Indahnya Ramadhan” ditampilkan dalam bentuk kolom Iklan biasa
saja di bagian atas dinding utama. Sekilas tampak bahwa, “Indahnya Ramadhan”
hanya kolom iklan biasa-biasa saja sebagaimana latar yang ditampilkan adalah
gambar masjid. Lihat gambar berikut:
Gambar 4: Icon Kolom Indahnya
Ramadhan ROL
Sumber:
Laporan Penelitian, Ibrahim 2012
Ketika ikon gambar
ini di klik, maka ia akan terbuka dengan tampilan daftar indeks-indeks berita
yang ada di dalamnya, yang meliputi Ibroh,
Shaum Sehat, Kabar Ramadhan, Puasa Mancanegara, Ceramah Ramadhan, Ustadz Siaga,
Shaum ala Rasulullah Saw, Sirah Sahabat dan Silaturahim. Berikut tampilan indeks kolom ketika pertama kali
akses ke rubrik “Indahnya Ramadhan” di media ROL.
Gambar 5: Kolom Indek Indahnya Ramadahn dalam ROL
Sumber:
Laporan Penelitian, Ibrahim 2012
Berdasarkan
pengamatan peneliti terhadap rubrik ini, peneliti dapat menarik pemahaman bahwa
kehadirannya merupakan kebutuhan yang didasarkan pada momentum, yakni masuknya
bulan Ramadhan. Dengan kata lain, rubrik ini muncul di media ROL berkaitan
dengan masuknya bulan ramadhan 1433 H. Bahkan, kehadiran rubrik “Indahnya
Ramadhan” sudah ada sejak ramadhan tahun sebelumnya (1432 H). Sebab, dari
penelusuran terhadap berita-berita yang ditampilkan dalam setiap indeks kolom
yang ada dalam rubrik “Indahnya Ramadhan” 1433 H, penulis masih menemukan
berita-berita seputar Ramadhan tahun sebelumnya (Ramadhan 1432 H). Kabar-kabar
Ramadhan tahun ini (1433 H) ditampilkan sebagai kelanjutan dari rentetan
kabar-kabar Ramadhan sebelumnya (1432 H). Karena itu, menarik untuk melihat
bagaimana pesan dakwah dikemas secara khusus dalam rubrik “Indahnya Ramadhan”
pada media ROL.
Sisipan, adalah bentuk lain
tampilan berita dakwah di media ROL. Sisipan ini menampilkan berita dakwah yang
tidak termasuk dalam Dunia Islam dan atau Indahnya Ramadhan. Diantara bentuk
tampilan sisipan itu adalah Khabar Corner, Mutiara Ramadhan, Jadwal Shalat,
Jadwal Imsyakiyah, dan Iklan Promosi Islami.
Khabar Corner adalah kolom kecil yang berisikan potongan kutipan Hadits-hadits pilihan,
dan ditemukan setelah kita masuk dalam rubrik Dunia Islam. Dengan mengklik
kolom ini kita akan dibawa ke informasi lengkap tentang hadits tersebut, sumber
dan penjelasan lainnya. Khabar Corner baru ditemukan setelah kita berada dalam
kolom Dunia Islam.
Mutiara Ramadhan adalah kolom kecil yang juga memuat hadits-hadits Nabi Saw dan ditemukan
setelah kita masuk dalam rubrik Indahnya Ramadhan. Dia bukan bagian dari isi
kolom Indahnya Ramadhan, tapi baru dapat diakses ketika kita mengakses kolom
Indahnya Ramadhan.
Jadwal Shalat, Jadwal
Imsyakiyah dan Iklan Promosi
(busana muslim, dan seni musik Islam) ditampilkan dalam space kecil layaknya kolom iklan.
Penyajian Berita Dakwah
Berdasarkan
hasil identifikasi, pembacaan, dan analisis terhadap pemberitaan dakwah di media
ROL selama bulan Juli 2012 (tanggal 1 s/d 31 Juli), ditemukan empat katagori
bentuk penyajian pemberitaan dakwah, yang meliputi: Refortase, artikel, referensial dan iklan.
1.
Refortase
Refortase adalah
istilah yang sangat khas dalam dunia jurnalistik. Istilah refortase sederhananya dapat dimakna sebagai laporan atau
penyampaian berita dalam kegiatan jurnalis. Dengan kata lain, refortase adalah ciri sebuah berita yang
ditulis dalam bentuk laporan seorang wartawan dari suatu peristiwa yang
diberitakan. Karena itu, orang yang memberi laporan biasanya juga dikenal
dengan sebutan reforter (sebutan lain bagi wartawan)
Refortase dalam
dunia jurnalistik merupakan pekerjaan utama, sebab sebagian besar berita yang
disampaikan kepada pemeriksa/ pembaca dalam media adalah hasil liputan /laporan
/refortase para wartawannya.
Ada beberapa ciri sebuah berita itu merupakan hasil refortase dalam terbitan media ROL; pertama, berita refortase selalu
ditulis/ dilaporkan dengan kalimat / kode jurnalistik dan lokasi liputan.
Sebagai contoh bisa dilihat dalam kutipan berikut:
Contoh :
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan teknologi informasi di dunia
saat ini begitu cepat. Termasuk di dalamnya adalah media massa yang tidak hanya
yang sifatnya manual, tetapi kini berkembang pada wilayah digital yang bersatu
dengan internet.
……….
Kedua, berita
hasil refortase biasanya juga
disajikan dengan menggunakan arus komunikasi tiga arah, dimana ada narasumber
(yang diceritakan) dan pemirsa/pembaca menjadi pihak yang pasif, dan
wartawan/reforter menjadi pihak ketiga yang aktif menceritakan pihak pertama
(narasumber) kepada pihak kedua (pembaca/pemirsa).
Berikut beberapa contoh penyajian pemberitaan dakwah
di media ROL.
Contoh : “……Omar mengatakan semenjak menjadi muslim ia terdorong untuk ambil
bagian dalam syiar Islam. Apa yang ia alami ingin ia sampaikan kepada warga
Filipina lain. "Saya ingin menginspirasi mereka pada ajaran-ajaran
Rasulullah SAW, guna mempersiapkan diri mencapai surga yang dijanjikan,"
ucapnya. ……….”
Ketiga, berita
hasil refortase biasanya disajikan
dengan mencantumkan nama dan identitas pewarta (wartawan atau reforter) pada akhir
teks berita. Sila dilihat dalam contoh berikut:
Contoh :
“…….Rusia yang mendukung Uzbekistan atas Tajiks menyerahkan kota yang secara
tradisional berbahasa dan berbudaya Iran, yakni Bukhara dan Samarkand kepada
Uzbekistan”.
Redaktur: Chairul
Akhmad
Reporter:
Heri Ruslan,
2.
Artikel
Artikel adalah
bentuk lain penyajian pemberitaan dakwah di media Republika online. Artikel sendiri bermakna tulisan
singkat tentang suatu topik/tema dengan mengikuti gaya/format tertentu, yang
sesuai dengan standar media tertentu untuk dipublikasi atau diterbitkan (Ahmad
Mukhadis, 2005: 49). Dalam dunia jurnalistik, biasanya ada ketentuan-ketentuan
dan batasan-batasan sebuah artikel yang layak dan dapat diterbitkan.
Ciri utama sebuah pemberitaan dikemas dalam bentuk
artikel adalah adanya kemandirian seorang penulis (Ali Saukah & Guntur
Waseso, 2005), yang juga sekaligus sebagai seorang narasumber terhadap
tema/topik tulisannya. Dalam hal ini media lebih bersifat pasif sebagai sarana
publikasi saja. Karena itu, dalam setiap rubrik media yang memuat artikel (balam
bentuk opini, atau apapun namanya) selalu mencantumkan keterangan bahwa isi (content) tulisan sepenuhnya tanggung
jawab penulis, bukan media yang menerbitkan.
Dengan ciri tersebut maka setiap pemberitaan
yang disajikan dalam kemasan bentuk artikel akan selalu mencantumkan nama
penulisnya. Berikut beberapa contoh penyajian berita artikel pada media ROL.
Contoh : Menyingkap Misteri Maryam (5)
Selasa, 31
Juli 2012, 14:38 WIB
Oleh: Prof. Dr.
Nasaruddin Umar
Ada dua
teks yang sangat penting sebagai sumber inspirasi untuk mengenal Maryam. Kedua
teks ini sering dinyanyikan saat mengikuti misa khusus untuk mengenang bunda
Maria. Teks pertama di dalam Proverbs 8:22-30:
……(Artikel
dalam kolom Tasawuf, “Dunia Islam”
media ROL).
3.
Referensial
Karakter
lain penyajian pemberitaan dakwah di media Republika Online adalah dikemas dalam bentuk Referensial. Secara sederhana istilah ini bermakna sumber atau
rujukan. Maksudnya adalah sebuah berita yang disampaikan dihasilkan dari satu
rujukan/referensi tertentu yang dapat diverifikasi oleh siapapun untuk
pertanggung-jawaban kebenarannya. Penyajian pemberitaan dalam bentuk inilah
yang disebut dengan katagori referensial.
Dalam konteks pemberitaan dakwah di media ROL, referensial sebagai satu
ciri/karakteristik pengemasan pesan dakwah bermakna bahwa beberapa berita yang
dimuat adalah hasil dari menelaah/merujuk/mengutif bahkan menukil dari
sumber-sumber rujukan atau referensi tertentu. Dengan demikian isi (content) berita yang disampaikan juga
murni kebenaran yang disandarkan kepada sumber rujukan/referensi yang diambil.
Sedangkan wartawan atau pihak media hanyalah sebagai perantara yang mewartakan/
menyampaikan suatu berita/ tema/ topik untuk dibaca oleh para pembaca/pemirsa.
Hasil kajian penulis mendapati paling tidak ada dua
katagorisasi kemasan penyajian pemberitaan dalam bentuk referensial dalam kolom “Dunia Islam’ di media ROL yakni
referensial yang tertulis secara jelas dalam teks, dan referensial
yang tak tertulis secara jelas dalam teks.
Contoh Referensial yang tertulis dengan jelas dalam Teks:
Fatwa Qardhawi: Pengaruh Maksiat terhadap Ibadah Puasa (1)
Jumat, 20
Juli 2012, 14:45 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, Puasa yang bermanfaat dan diterima Allah
ialah yang dapat membersihkan jiwa, menguatkan kemauan kepada kebaikan, dan
membuahkan takwa sebagaimana tersebut dalam firman-Nya, "Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan alas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183). …(dikutif dari
kolom Fatwa, “Dunia Islam” media ROL)
Contoh referensial yang tak tertulis secara jelas dalam
teks:
Fitnah Gharaniq: Bangau-bangau Putih
Selasa, 17 Juli 2012,
06:52 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,
Assalamu’alaikum Wr Wb
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Peristiwa
ini sengaja saya angkat karena telah terjadi kesalahpahaman di antara kaum
musyrikin dan kaum Muslimin dalam peristiwa fitnah gharaniq.
…..(dikutif
dari kolom Celoteh Kang Erick Yusuf,
“Dunia Islam” media ROL)
4.
Iklan
Iklan
sesungguhnya merupakan satu katagorisasi lain dari kemasan
penyajian pesan yang terdapat pada media ROL, dalam hal ini adalah iklan
promosi produk-produk yang bernuansa Islami. Pengamatan selama satu bulan penuh
(1 s/d 31 Juli 2012) mendapati ada beberapa bentuk penyajian pemberitaan
melalui iklan seperti Jadwal Shalat dan Jadwal Imsyakiyah, Iklan perbankan
Islam dan keuangan syari`ah, iklan rumah zakat, promosi lagu-lagu Islami dan
film-film yang bernuansa Islami, hingga salam Ramadhan melalui Tweet.
Semua bentuk iklan tersebut dengan mudah ditemui dalam
laman Republika Online. Apalagi jika
sampai masuk ke dalam rubrik “Dunia Islam” dan “Indahnya Ramadhan”, dimana
banyak iklan/promosi produk yang bernuansa Islami dengan sengaja mengambil
momentum atau kesempatan bulan Ramadhan dalam mencantumkan
iklan produknya.
Isi Pemberitaan (berita) Dakwah
Untuk
melihat isi pemberitaan dakwah dalam media Republika Online, penulis meminjam katagorisasi yang dibuat oleh Siti
Sumijati (2004) mengenai dimensi isi dalam dakwah, yakni dimensi ke-Risalahan dan dimensi ke-Rahmatan. Kemudian melakukan beberapa modifikasi terhadap katagorisasi dimensi
isi pesan dakwah tersebut dalam bentuk menatapkan ciri dan kriteria
masing-masing untuk memudahkan proses analisis pesan media. Dengan kedua
katagorisasi inilah peneliti melakukan identifikasi, pembacaan, dan analisis
terhadap isi pemberitaan dakwah di media ROL selama bulan Juli 2012.
Berdasarkan
pilahan analisis yang telah dilakukan (sebagaimana dijelaskan dalam bagian metodologi), didapati rata-rata 6 sampai 7
artikel saja dari masing-masing kolom yang dijadikan sampel analisis isi
pemberitaan dakwah di media ROL. Berikut daftar judul artikel yang dipilih
untuk dilakukan analisis berdasarkan isi pemberitaan yang diterbitkan dalam
rentang waktu tersebut:
Tabel
1: Pembatasan sampel untuk analisis
Pemberitaan Dakwah
KOLOM
PEMBERITAAN
|
JUMLAH
ARTIKEL (keseluruhan kolom)
|
JUMLAH
JUDUL YANG DIANALISIS
|
Islam Nusantara
|
80 Judul
|
7 Judul
|
Islam Mancanegara
|
167 Judul
|
7 Judul
|
Muallaf
|
59 Judul
|
6 Judul
|
Hikmah
|
43 Judul
|
7 Judul
|
Khazanah
|
325 Judul
|
7 Judul
|
Fatwa
|
37 Judul
|
7 Judul
|
Tasawuf
|
28 Judul
|
7 Judul
|
Buku Islam
|
15 Judul
|
7 Judul
|
Wakaf/Konsult. Wakaf
|
12 Judul
|
5 Judul
|
Pojok Arifin Ilham
|
25 Judul
|
7 Judul
|
Celotek Kang Erick
|
8 Judul
|
5 Judul
|
Jumlah
keseluruhan
|
799
Judul (100%)
|
72 Judul
(11 %)
|
Untuk
selanjutnya, 72 judul pemberitaan tersebut (kolom 3 di atas) penulis baca
dengan teliti dan analisis dari sisi isi pemberitaan dengan menggunakan
pendekatan analisis isi Siti Sumijati (2004) yang melihatnya dari dua katagori
dimensionalnya, yakni ke-Risalahan
dan ke-Rahmatan.
1. Dimensi ke-Risalahan (bi ahsanil Qaul)
Untuk menganalisis isi pesan dakwah dalam kemasan
pemberitaan dakwah di media ROL, sedikitnya empat kriteria pesan dakwah yang
termasuk ber-dimensi ke-Risalahan,
yakni;
a.
Isi pemberitaan dakwah yang disampaikan
berupa informasi atau pengetahuan atau nilai-nilai tentang ke-Islaman dan
dakwah yang harus diketahui oleh umat.
b.
Isi pemberitaan dakwah yang disampaikan
adalah berupa informasi atau pengetahuan, atau nilai-nilai yang masih sebatas
kognitif yang belum menyentuh aflikasi/praktek hidup dan akhlak Islami.
c.
Isi pemberitaan dakwah yang berupa dorongan
atau motivasi untuk menumbuhkan kesadaran diri (individu/masyarakat) tentang
kebenaran nilai dan pandangan hidup secara Islami, sehingga terjadi proses
internalisasi nilai Islam sebagai nilai hidupnya.
d.
Secara proses, isi pemberitaan dakwah dalam
dimensi ke-Risalahan merupakan proses
mengkomunikasikan dan menginternalisasi nilai-nilai Islam, dalam hal ini Islam
sebagai sumber nilai, dan dakwah sebagai proses alih nilai. Karena itu dakwah
dalam dimensi ke-risalahan selalunya
wujud dalam bentuk tabligh[2]
dan irsyad[3]
(Siti Sumijati, 2004).
Berdasarkan kriteria tersebut, kajian ini mendapati
beberapa bentuk pengemasan isi berita dalam dimensi ke-Risalahan dalam media ROL, sebagaimana dapat dilihat dalam contoh
berikut:
REPUBLIKA.CO.ID,
Sejak di bangku sekolah dasar, setiap anak Indonesia terutama yang Muslim
diperkenalkan tentang sejarah masuknya Islam ke Indonesia.
…..
Sejauh
ini, sejarah masuknya Islam ke Indonesia berkembang dalam berbagai versi.
Setidaknya, ada tiga teori yang
menjelaskan mengenai masuknya Islam ke Indonesia. Yakni, teori Gujarat (India), teori
Persia, dan Makkah.
…….
Tulisan tersebut terbit Sabtu tanggal 21 Juli 2012,
dengan judul Mempertanyakan Sejarah
Masuknya Islam di Indonesia. Dalam tulisan tersebut (lihat bagian kutipan
yang dihitamkan), pembaca diberikan pengetahuan (informasi kebenaran) mengenai
sejarah penyebaran Islam di Indonesia. Dimana pengetahuan tersebut merupakan
upaya menanamkan pengetahuan kognitif pada pembaca mengenai sejarah masuknya
Islam di Indonesia. Merujuk kepada katagorisasi isi pesan dimensi ke-risalahan di atas (terutama ciri pertama dan kedua), maka isi pemberitaan ini dikatagorikan sebagai mengandung
dimensi ke-Risalahan.
Secara keseluruhan, pengemasan isi pesan dakwah dalam
dimensi ke-Risalahan dapat dilihat
dalam tabel berikut:
Tabel
2: Dimensi ke-Risalahan dalam pemberitaan Dakwah ROL
Kolom
Dimensi
Isi
|
ISLAM NUSAN-TARA
(1)
|
ISLAM MANCA-NEGARA
(2)
|
MUALLAF
(3)
|
HIKMAH
(4)
|
KHAZA-NAH
(5)
|
Risalah
|
2
|
-
|
2
|
5
|
3
|
Cmpran
|
4
|
4
|
3
|
2
|
2
|
Rahmah
|
1
|
3
|
1
|
-
|
2
|
Total
Artikel
|
7
|
7
|
6
|
7
|
7
|
Kolom
Dimensi
Isi
|
FATWA
(6)
|
TASA-WUF
(7)
|
BUKU ISLAM
(8)
|
WAKAF/ KONSUL WAKAF
(9)
|
POJOK ARIFIN ILHAM
(10)
|
CELO-TEH KANG
ERICK
(11)
|
Risalah
|
5
|
3
|
2
|
1
|
4
|
1
|
Cmpran
|
2
|
1
|
3
|
2
|
2
|
4
|
Rahmah
|
-
|
3
|
2
|
2
|
1
|
-
|
Total Art
|
7
|
7
|
7
|
5
|
7
|
5
|
2. Dimensi ke-Rahmatan (bi ahsanil `amal)
Sementara untuk melihat pengemasan isi pesan dakwah dalam
dimensi ke-Rahmatan, juga digunakan
empat ciri isi pesan sebagai indikatornya, yakni:
a.
Isi pemberitaan dakwah yang disampaikan
berupa pengalaman aktualisasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan. Dalam hal ini,
dakwah diberitakan sebagai jalan hidup yang menyejahterakan,
membahagiakan, dan praktek nyata dalam kehidupan Islami (masyarakat muslim).
Ini berbeda dengan dakwah pada dimensi ke-Risalahan
yang hanya mengenalkan Islam (secara kognitif belaka).
b.
Isi pemberitaan dakwah pada dimensi ini
adalah tuntutan terhadap umat Islam agar secara terus menerus berproses untuk
membuktikan validitas Islam yang telah diklaim sebagai rahmatan lil`alamin (Sitin Sumijati,
2004: viii).
c.
Isi pemberitaan merupakan upaya menjabarkan
nilai-nilai Islam normatif (dalam al-qur`an
dan al-Sunnah) menjadi konsep-konsep
kehidupan yang dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah itu,
mengupayakan bagaimana konsep operasionalnya sehingga Islam tersebut dapat
dengan mudah diterapkan (built-in)
dalam kehidupan nyata.
d.
Dalam prosesnya, isi pemberitaan dakwah dalam
dimensi ke-Rahmatan memuat isi/pesan
yang terkait dengan dakwah dalam bentuk tadbir[4]
dan tathwir[5]
(Siti Sumijati, 2004: ix).
Berdasarkan pengamatan dan analisis penulis
terhadap isi pemberitaan dalam kemasan media ROL, maka didapati beberapa
pemberitaan yang isinya termasuk dalam dimensi ke-Rahmatan. Berikut
beberapa contoh isi pemberitaan dakwah ditampilkan dalam potongan-potongan
kutipan pilihan dari beberapa tulisan/artikel terpilih dalam berita media ROL.
REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah secara resmi telah menetapkan 1
Ramadhan 1433 H jatuh pada Jumat Kliwon, 20 Juli 2012.
Selain
itu, melalui hisab hakiki wujudul hilal, Muhammadiyah juga menetapkan Hari Raya
Idul Fitri 1433 H jatuh pada Ahad Kliwon, 19 Agustus 2012. Penetapan 1 Ramadhan
dan 1 Syawal 1433 H itu secara resmi telah disahkan melalui Maklumat PP
Muhammadiyah Nomor: 01/MLM/I.0/E/2012.
''Ijtimak
jelang Ramadhan 1433 H terjadi pada hari Kamis Wage, 19 Juli 2012 M pukul
11:25:24 WIB,'' ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin.
Sedangkan,
Ijtimak jelang Syawwal 1433 H terjadi pada hari Jumat Pon, 17 Agustus 2012 M
pukul 22:55:50 WIB.
…….”
Potongan kutipan di atas merupakan bagian dari artikel
yang berjudul Muhammadiyah: 1 Ramadhan
jatuh 20 Juli, diterbitkan dalam kolom Islam
Nusantara media ROL pada hari Minggu, 1 Juli 2012. Berdasarkan analisis
isi, tampak bahwa penerapan nilai-nilai Islam, dalam konteks ini adalah metode
ijtihadiyah (Ijtima`) mengenai
penentuan awal puasa Ramadhan dan bahkan hari lebaran merupakan isi pemberitaan
yang merupakan aflikasi/pelaksanaan dari nilai-nilai dalam Islam, khususnya
metode hisab dan ru`yah 1 Ramadhan dan atau 1 Syawal. Dengan demikian, maka isi
pemberitaan dalam artikel tersebut dapat dikatagorikan berdimensi ke-rahmatan (ciri kedua dan keempat).
Secara keseluruhan, pengemasan isi pesan dakwah dalam
dimensi ke-Rahmatan dapat dilihat
dalam tabel berikut:
Tabel 3: Dimensi ke-Rahmatan dalam pemberitaan Dakwah ROL.
Kolom
Dimensi
Isi
|
ISLAM NUSAN-TARA
(1)
|
ISLAM MANCA-NEGARA
(2)
|
MUAL-LAF
(3)
|
HIKMAH
(4)
|
KHAZA-NAH
(5)
|
|
Rahmah
|
1
|
3
|
1
|
-
|
2
|
|
Cmpran
|
4
|
4
|
3
|
2
|
2
|
|
Risalah
|
2
|
-
|
2
|
5
|
3
|
|
Total
Art.
|
7
|
7
|
6
|
7
|
7
|
|
Kolom
Dimensi
Isi
|
FATWA
(6)
|
TASAWUF
(7)
|
BUKU ISLAM
(8)
|
WAKAF/ KONSULT. WAKAF
(9)
|
POJOK ARIFIN ILHAM
(10)
|
CELOTEH KANG ERICK
(11)
|
Rahmah
|
-
|
3
|
2
|
2
|
1
|
-
|
Cmpran
|
2
|
1
|
3
|
2
|
2
|
4
|
Risalah
|
5
|
3
|
2
|
1
|
4
|
1
|
Total Art.
|
7
|
7
|
7
|
5
|
7
|
5
|
3. Dimensi Campuran
Isi pesan dakwah dalam dimensi ini menandakan bahwa dalam
adanya kedua dimensi isi pesan dakwah dalam satu pemberitaan (artikel) yakni
dimensi ke-risalahan dan dimensi ke-rahmatan sekaligus. Artinya pada dimensi
ini, pemberitaan dakwah (artikel) yang diterbitkan dalam media ROL mengandung
kedua-dua dimensi isi pesan ini secara bersamaan. Berikut salah satu contoh isi
berita dalam dimensi campuran isi pesan di media ROL.
“….Merupakan
suatu anugerah nikmat yang luar biasa, apabila kita masih diberi kesempatan oleh
Allah SWT untuk hidup, beraktivitas, dan beribadah di bulan suci Ramadhan yang
penuh dengan keagungan, kemuliaan, dan keberkahan.
Betapa
tidak, suasana Ramadhan adalah suasana kebatinan, suasana spiritual, suasana
rohani, dan suasana samawi. Wajah-wajah orang yang berpuasa yang penuh dengan
keikhlasan adalah wajah-wajah calon ahli surga, insya Allah. Wajah yang
menggambarkan ketundukan dan kepatuhan pada aturan Allah SWT…..
…”Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS Al-Baqarah [2]:
183). Takwa adalah indikator utama kemuliaan seseorang dan suatu bangsa (QS
Al-Hujurat [49] ayat 13), sekaligus indikator yang akan mengundang turunnya
keberkahan dari langit dan munculnya keberkahan dari bumi….
Cantoh di atas merupakan potongan kutipan dari artikel
yang ditulis oleh KH. Didin Hafidhuddin, dengan judul Merindukan Ramadhan, yang diterbitkan Kamis, 6 Juli 2012 dalam
kolom Hikmah. Dengan membaca
keseluruhan isi pemberitaan pada artikel tersebut, pembaca mendapat dua hal
pokok, yakni informasi kebenaran (nilai-nilai Islam) tentang puasa Ramadhan,
keberkahan dan nilai ibadah di dalamnya yang disertai dengan dasar hukum
Al-qur`an (dimensi ke-Risalahan),
serta suasana hidup yang dialami oleh orang-orang beriman dan bertakwa pada
bulan yang penuh dengan keberkahan dan kemuliaan dari Allah Swt (dimensi ke-Rahmatan).
Dengan kata lain, isi pemberitaan dakwah
dalam artikel di atas sangat sesuai dengan katagorisasi pesan dakwah dalam
dimensi campuran; ke-risalahan (terutama ciri pertama, ketiga dan keempat) dan ke-rahmatan (terutama ciri pertama dan ketiga). Karenanya jelas, isi pemberitaan dalam artikel ini adalah
berdimensi campuran.
PENUTUP
Kesimpulan
Dakwah
melalui media memiliki urgensitas yang sangat besar dalam realitas pengembangan
dakwah pada satu sisi, dan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) pada sisi lain. Republika Online
(ROL) merupakan salah satu media masa nasional yang mampu bersaing dalam skala
pasar yang lebih luas, yang telah tumbuh dan berkembang dalam sejarah panjang
media masa nasional dalam mengemban misi dakwah.
Meskipun
tidak secara tegas memberikan identitas diri sebagai media dakwah Islam, namun
kehadiran Republika/ Republika Online
telah memberikan warna isi (content)
pemberitaan media yang sarat dengan pesan dakwah. Dengan realitas tersebut,
penulis sampai pada satu kesimpulan utama bahwa Republika Online telah menerapkan sedikitnya tiga ciri utama dalam membuat
dan mengemas pemberitaan dalam konteks Komunikasi Penyiaran Dakwah, yakni dari
segi rubrik/kolom adalah tampilan
pemberitaan, dari sisi teks adalah penyajian
pemberitaan, dan dari sisi pesan adalah isi
pemberitaan.
1.
Tampilan
Pemberitaan
Berdasarkan
analisis selama satu bulan penuh terhadap pemberitaan dakwah dalam media ROL (1
s/d 31 Juli 2012), didapati tiga katagorisasi utama tampilan pemberitaannya,
yakni tampilan pemberitaan dakwah melalui rubrik “Dunia Islam”, tampilan
pemberitaan dakwah melalui rubrik “Indahnya Ramadhan” dan tampilan pemberitaan
dakwah dalam bentuk Sisipan.
Dalam rubrik “Dunia Islam” didapati ada 11 sub kolom yang
disedikan untuk memuat pemberitaan dakwah Islam, yakni Islam Nusantara, Islam Mancanegara, Muallaf, Hikmah, Khazanah, Fatwa,
Tasawuf, Buku Islam, Wakaf (konsultasi wakaf), Pojok Arifin Ilham, dan Celoteh
Kang Erick.
Hasil pengamatan dan analisis terhadap rubriK
“Dunia Islam” di media ROL mendapati sebanyak 799
judul artikel/pemberitaan yang diterbitkan selama periode Juli 2012 (tanggal 1
s/d 31 Juli), dengan klasifikasi persub kolom sebagai berikut: Islam Nusantara (80 judul), Islam Mancanegara (167 Judul), Muallaf (59 Judul), Hikmah (43 Judul), Khazanah
(325 Judul), Fatwa (30 Judul), Tasawuf (28 Judul), Buku Islam (15 Judul), Wakaf/Konsultasi
Wakaf (12 Judul), Pojok Arifin Ilham
(25 Judul), dan Celoteh Kang Erick Yusuf
(8 Judul).
Dalam rubrik “Indahnya Ramadhan” didapati 9 sub kolom
yang disediakan untuk memuat pemberitaan seputar Ramadhan 1433 H, yakni Ibroh, Shaum Sehat, Kabar Ramadhan, Puasa
Mancanegara, Ceramah Ramadhan, Ustadz Siaga, Shaum ala Rasulullah Saw, Sirah
Sahabat, dan Silaturrahim.
Hasil pengamatan dan analisis terhadap rubric “Indahnya
Ramadhan” medapati sebanyak 656 judul
artikel/ pemberitaan yang diterbitkan selama 10 -15 hari pertama Ramadhan
(periode terbit dan batasan waktu pengamatan). Adapun rinciannya adalah sebagai
berikut: Ibroh (26 Judul), Shaum Sehat (64 Judul), Kabar Ramadhan (353 Judul), Puasa Mancanegara (78 Judul), Ceramah Ramadhan (11 Judul), Ustadz Siaga (7 Judul), Shaum ala Rasulullah Saw (78 Judul), Sirah Sahabat (22 Judul), dan Silaturrahim (17 Judul).
Adapun tampilan dalam bentuk “Sisipan”, hasil pengamatan
dan analisis mendapati ada 5 sub pemberitaan, yakni Khabar Corner (tampil dalam “Dunia Islam” dan memuat hadits Nabi
Saw), Mutiara Ramadhan (tampil dalam
“Indahnya Ramadhan” dan memuat hadits Nabi Saw yang terkait dengan Ibadah
Ramadhan), Jadwal Shalat (halaman
utama & “Dunia Islam”), Jadwal
Imsyakiyah (dalam “Indahnya Ramadhan”), dan Iklan Promosi (produk-produk yang bernuansa Islami di halaman utama dan “Dunia Islam” hingga
“Indahnya Ramadhan” seperti lagu-lagu
Islami, film-film islami, rumah zakat, Perbangkan Islam dan Keuangan Syariah).
2.
Penyajian
Pemberitaan
Dari
sisi bentuk penyajian pemberitaan, analisis kajian mendapati ada empat
katagorisasi penyajian pemberitaan dakwah, yakni dalam bentuk refortase, artikel, referensial dan Iklan promosi.
Penyajian
pemberitaan dakwah dalam bentuk refortasi bermakna bahwa
berita dakwah yang diterbitkan dalam media ROL merupakan laporan/refortase dari para wartawan/ reporter. Penyajian berita dalam bentuk
ini ditandai dengan: pertama, adanya
pencantuman kalimat/kode jurnalistik dalam setiap berita/liputan yang
diterbitkan (contoh: Republika.co.id. Jakarta
–…isi berita…); Kedua, menggunakan
arus komunikasi tiga arah (multi step
flow of communication), dimana narasumber dan pembaca menjadi pihak yang
pasif, dengan wartawan sebagai pihak yang aktif menceritakan (contoh: “….Omar mengatakan semenjak menjadi
muslim….”); Ketiga, adanya
pencantuman nama dan identitas pewarta (wartawan/reforter) di akhir setiap tulisan yang diterbitkan. (contoh:
“….Rusia mendukung Uzbekistan…” Redaktur:
Chairul Akhmad, Reforter: Heri Ruslan).
Penyajian
pemberitaan dakwah dalam bentuk artikel bermakna bahwa
berita dakwah yang diterbitkan dalam media ROL merupakan artikel atau tulisan
yang sengaja dibuat dengan ketentuan tersendiri, dengan standar dan format
tulisan untuk diterbitkan di media. Penyajian berita dalam bentuk ini ditandai
dengan adanya kemandirian penulis dalam setiap tulisan/artikel yang diterbitkan
oleh media. Karena itu pada setiap tulisan dalam bentuk penyajian ini selalu
mencantumkan nama penulis pada setiap tulisan yang diterbitkan. Sebaliknya
pihak media lebih bersifat pasif, bahkan secara tegas media memberikan
peringatan bahwa isi sebuah artikel/opini (berita dakwah) adalah tanggung jawab
penulis (artikel), dan media hanya bertanggung jawab dalam penerbitan.
Penyajian
pemberitaan dakwah dalam bentuk referensial bermakna bahwa
diantara berita-berita yang diterbitkan dalam media ROL adalah hasil dari
menelaah/ merujuk/ mengutif bahkan menukil dari sumber-sumber rujukan atau
referensi tertentu. Dari sisi isi, kebenaran informasi/berita yang disajikan
dalam bentuk referensial terletak pada rujukan/referensi yang menjadi sandaran.
Sementara pihak media (wartawan) hanya sebagai perantara yang mewartakan atau
menyampaikan suatu berita kepada pembaca (fungsi publisitas). Penyajian
pemberitaan dalam bentuk referensial
ditandai dengan dua ciri: 1). Referensial yang ditulis secara jelas dalam teks
(contoh: Fatwa Qardhawi: Pengaruh
Maksiat terhadap ibadah puasa), MUI:
cuci uang sama dengan…, dan 2). Referensial yang tidak ditulis secara jelas
dalam teks (contoh: inilah doa pembersih
dosa).
Penyajian
pemberitaan dakwah dalam bentuk Iklan bermakna bahwa
berita/informasi yang ditampilkan tidak secara mendetail dan panjang lebar,
melainkan jargon-jargon singkat, dengan tampilan (gambar/kalimat) yang dibuat
semenarik mungkin, sehingga lebih bersifat provokatif kepada pembaca. Dalam
konteks kajian ini, penyajian dakwah dalam bentuk ini bermakna pemberitaan
dakwah yang ditampilkan secara singkat, dengan kolom/space kecil, dan biasanya
mengambil tempat di pojok layar dari dinding kolom. Contohnya adalah Jadwal
Shalat, Jadwal Imsyakiyah, Iklan perbankan Islam dan keuangan syari`ah, promosi
lagu-lagu dan film bernuansa Islami, dll.
3.
Isi
Pemberitaan
Untuk melihat isi pemberitaan dakwah di media ROL,
penulis mengikuti konsep Siti Sumijati (2004) dalam melihat karakter
pesan dakwah yang terdiri dari dimensi ke-Risalahan
dan dimensi ke-Rahmatan.
Dari 72 artikel (11 %) yang dijasikan sampel dalam
penelitian ini, peneliti melakukan analisis dan klasifikasi berdasarkan dimensi
ke-Risalahan (katagori 1), dimensi
ke-Rahmatan (katagori 2) dan Campuran (katagori 3).
Dari jumlah sampel yang dianalisis, kajian ini menemukan ada 28 artikel (36,9 %) yang masuk
dalam katagori isi pemberitaan yang berdimensi ke-Risalahan murni. Sedangkan yang berdimenasi ke-Rahmatan murni ada 15 artikel (26 %). Dan selebihnya, 29 artikel
(37,1 %) masuk dalam dimensi campuran,
yang di dalamnya memuat dimensi ke-Risalahan dan ke-Rahmatan sekaligus.
Rekomendasi
Meskipun
kajian ini masih sangat umum, dangkal dan sederhana, namun penulis percaya
bahwa bukanlah perkara mudah untuk melakukan dan menghasilkan karya seperti
ini. karena itu penulis merasakan begitu penting dan bermanfaatnya
kajian-kajian seumpama untuk terus dilakukan, seperti apapun hasil akhirnya.
Apalagi jika dapat dibuat secara lebih mendalam dan spesifik sebagai satu model
penelitian isi media yang sesungguhnya (sejati/murni), dan menghasilkan karya
yang lebih monumental. Sebab, perkembangnan dakwah dan media (TIK) mengharuskan
aktivis dakwah untuk lebih kreatif dan mampu beradaptasi dengan situasi dan
kondisi ummat. Dalam hal ini, IAIN Pontianak dengan Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam (KPI) nya di Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) memiliki
tanggung jawab yang besar dalam konteks ini.
SUMBER BACAAN
Al-Aliyy. 20014. Al-qur`an dan terjemahannya. Bandung: Penerbit Diponegoro, tahun
2004.
Abdul Basit. 2013. Dakwah Cerdas di Era Modern. Artikel Jurnal Komunikasi Islam. Volume 03 Nomor
01, Juni 2013, h. 76-94
Ahmad
Mukhadis. 2005. Tata tulis Artikel Ilmiah. Dalam Ali Saukah & Mulyadi
Guntur Waseso. 2005, Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah, Penerbit
Universitas Negeri Malang, edisi keempat. Hal. 49-63.
Ali
Saukah & Mulyadi Guntur Waseso (2005), Menulis Artikel untuk Jurnal
Ilmiah, Penerbit Universitas Negeri Malang, edisi keempat.
Burhan
Bungin (ed.). 2003. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Jakarta: Rajawali Press.
David
T.Hill. 1995. The Press in order
Indonesia. edisi kedua. Terjemahan, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Jalaluddin
Rakhmat, 2005. Metodologi Penelitian
Komunikasi. Bandung: Rosda Karya.
Rofingi el-Ishaq. 2013. Dakwah di Tengah Industrialisasi
Media. Artikel Jurnal Komunikasi Islam,
Volume 03 Nomor 01, Juni 2013.
Siti Sumijati. 2004, Komunikasi Penyiaran Islam: Peluang
dan Tantangan. Pengantar dalam Aep Kusnawan dkk. 2004. Komunikasi & Penyiaran Islam. Bandung: Benang Merah Press.
Sobur, Alek.
2004. Analisis Teks Media. Bandung: Rosdakarya.
Umar Halim & Samsudin A. Rahim, 2012. Penglibatan
Digital: Akses dan Penggunaan E-Agama dalam Kalangan Generasi Muda Muslim.
Artikel Jurnal Komunikasi Malaysian
Journal of Communication. Jilid 27 (2), h. 121-135.
Willy
Purna Samadhi. 2000. Pers Islam dan Civil
Society. Laporan hasil penelitian Litbang redaksi republika dan the asia
Foundation, republika edisi 26 April.
[1] Pendekatan analisis isi
menjadi semakin popular dalam kajian isi media pasca diterbitkannya buku Content Analisys in Communication Research
karya Bernard Berelson tahun 1952.
[2]
Tabligh merupakan suatu aktivitas
penyebar-luasan ajaran Islam yang memiliki ciri tertentu. Ia bersifat
insidental, oral, massal, seremonial, bahkan kolosal. Ia terbuka bagi beragam
agregat sosial dari berbagai katagori. Ia berhubung dengan berbagai peristiwa penting
dalam kehidupan manusia secara individual atau kolektif. Disamping itu ia juga
mencakup penyebar-luasan ajaran Islam melalui sarana pemancaran/transmisi/media
penyiaran. Lihat Cik Hasan Bisri (dalam Siti Sumijati, 2004). Dakwah
dalam konteks tabligh juga merupakan sebuah teori tentang
komunikasi dan etika (tabligh is a theory of communication and ethics). Lihat
juga dalam Abdul Basit, 2013.
[3] Irsyad ialah penyebar-luasan ajaran Islam yang sangat spesifik di
kalangan sasaran tertentu. Ia menampilkan hubungan personal antara pembimbing
dengan terbimbing. Ia lebih berorientasi pada pemecahan masalah individual yang
dialami oleh terbimbing, sedangkan pembimbing memberikan jalan keluar sebagai
pemecahan masalah tersebut. ia juga berlaku dalam agregat tertentu dengan satu
pesan tertentu pula. Lihat Cik Hasan Bisri (dalam Siti Sumijati, 2004)
[4] Tadbir ialah dakwah dalam bentuk sosialisasi ajaran Islam kepada mad`u dengan mengoptimalkan fungsi
lembaga dakwah formal maupun nonformal, serta mencetak da`i profesional yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
[5] Tathwir ialah dakwah dalam bentuk sosialisasi ajaran Islam kepada mad`u untuk mempertinggi derajat
kesalehan prilaku individu dan kelompok, sehingga dapat memecahkan masalah yang
ada di masyarakat.