Minggu, 17 November 2013

Kampung Riset 2013

PESONA DI BALIK CERITA

Oleh: Ibrahim MS
Pengantar Editor buku Kisah Perjalanan Mahasiswa Peserta Kampung Riset 2013 di Dusun Besar (buku 1) dan Pulau Pelapis (buku 2)


Ekperience is the Best Teacher. Begitulah pepatah yang menempatkan peran pengalaman sebagai sebuah pengajaran yang baik. Pengalaman sesungguhnya bisa menjadi pelajaran yang berharga dalam hidup seseorang. Pengalaman adalah guru terbaik yang mengajarkan berbagai cara hidup. Karena itu, setiap kita penting untuk belajar dari pengalaman. Hanya orang yang mau belajar dari pengalamanlah  yang akan mampu menapaki kehidupan hari esoknya menjadi lebih baik dan berhasil. 
Bicara pengalaman, sesungguhnya setiap orang memilikinya, apapun dan seperti apapun bentuknya. Karena perjalanan hidup dalam sejarah kita sendiri sesungguhnya adalah sekumpulan dari pengalaman-pengalaman yang berharga itu. Bukankah kita selalu mengatakan bahwa hebatnya seseorang karena ia berpengalaman. Mahirnya seorang guru dalam mengajar karena ia berpengalaman sebagai guru. Manjurnya resep seorang dokter karena ia sudah berpengalaman dalam profesi kedokterannya. Hebatnya para petani dalam mengolah lahan pertanian hingga memperoleh hasil panennya yang melimpah, pandainya para nelayan dalam menangkap ikan di tengah hempasan gelombang laut, dan sebagainya, itu semua adalah karena pengalaman.
Singkatnya, pengalamanlah yang memberikan pengajaran dalam hidup kita. Dengan senantiasa belajar dengan pengalaman, setiap kita bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menjalani hidup dan kehidupan. Karena itu pengalaman tidak bergantung pada status seseorang. Pengalaman bukan milik satu orang. Pengalaman adalah milik kita semua. Setiap kita, pada dasarnya punya pengalaman dalam hidup, dan karenanya setiap kita juga bisa belajar dari pengalaman hidupnya masing-masing.
Persoalan berikutnya adalah, adakah kita semua sudah memberikan penghargaan yang tinggi terhadap pengalaman hidup yang kita lalui? Adakah kita sadar bahwa sejarah hidup kita sesungguhnya adalah pengalaman yang berguna dan mengajarkan banyak hal? Atau, sudahkah kita berani dan mau berbagi pengalaman tentang sesuatu dalam hidup kita?
Seorang misionaris Belanda yang bernama Van Hulten pernah bertugas di pedalaman Kapuas Hulu, tepatnya di daerah Sejiram dan Semitau selama belasan tahun lamanya. Apapun yang ia lihat, ia dengar, ia amati dan ia lakukan selama menjalankan misi itu ditulisnya dengan baik dalam sebuah karya yang berjudul “Hidupku diantara Masyarakat Dayak”. Pada saat itu, mungkin tulisan tersebut adalah dokumantasi yang biasa-biasa saja, sebagai sebuah catatan terhadap pengalaman pribadi. Akan tetapi hari ini, untuk generasi berikutnya, karya tersebut menjadi monumental, sebab menjadi bahan rujukan dan pelajaran bagi siapapun yang ingin mengkaji masyarakat Dayak, terutama kolonialisme Belanda masa itu.
Dokumentasi pengalaman yang luar biasa juga pernah ditulis oleh seorang dokter botani dari Belanda yang melakukan perjalanan ekpedisi dari Pontianak hingga ke Samarinda. Itulah dia dr. Anton Nieuwenhuis yang menulis sebuah buku “Di Pedalaman Borneo” (intermost of borneo),  sebuah catatan perjalanan pribadi yang didokumentasikan dan menjadi karya monumental. Sebab pengalamanya menjadi rujukan banyak ahli dalam mengkaji borneo dan masyarakatnya pasca ekspedisi tersebut.
Melalui dua karya itu (van Hulten dan Nieuwenhuis), kita melihat bahwa apa yang mereka tulis sesungguhnya sangat sederhana, hanya cerita mengenai pengalaman hidup mereka sehari-hari, termasuk dokumentasi-dokumentasi perjalanan dan pengamatan yang mereka jalankan. Cerita itu,  menjadi informasi yang penting bagi siapapun yang ingin mengkaji mengenai masyarakat borneo hari ini. Jika pada saat itu (dugaan saya) mungkin tidak banyak orang yang menganggap penting dan berharganya pengalaman hidup yang mereka tulis. Akan tetapi kenyataan hari ini, hanya melalui tulisan-tulisan seperti itulah kita bisa belajar dan memahami kehidupan masyarakat Dayak ketika itu, kebiasaan mereka dan cara membangun  komunikasi dan interaksi dengan mereka.  
***
Sebagai “guru yang baik”, pengalaman perlu didokumentasikan. Pengalaman yang baik dan berharga bukan saja penting untuk generasi kita, akan tetapi mungkin bagi generasi setelah kita layaknya karya Hulten dan Nieuwenhuis itu. Atau paling tidak, dokumentasi pengalaman dalam bentuk tulisan misalnya bisa menjadi kenangan dan dokumentasi sejarah diri (self history documen), yang bukan saja untuk dipelajari, melainkan bisa membuat kita tertawa atau bahkan bernostalgia dengan pengalaman masa lalu.   
Apapun bentuknya, penting untuk kita selalu mendokumentasikan pengalaman hidup yang kita lalui. Kita perlu menulisnya, untuk kemudian menjadi pengajaran dan dokumen sejarah diri. Melaluinya kita dapat belajar, dan dengannya kita menjadi terhibur.  Karena dengan menulisnya kita dapat menghadirkan pengalaman masa lalu sebagai sebuah cerita hidup hari ini. Pengalaman yang ditulis hari ini akan menjadi cerita hidup bagi pembaca hari esok. Karena sesungguhnya cerita yang ditulis hari ini senantiasa membawa pelajaran yang mempesona bagi pembaca hari esok. Begitukan realitasnya...?
***
Lahirnya buku Pesona di Balik Cerita, merupakan sebuah inspirasi dari makna penting sebuah pengalaman sebagai is the best teacher itu. Meski jauh dari karya monumental (sebagaimana Van Hulten dan Nieuwenhuis), Pesona di Balik Cerita menjadi karya penting yang menceritakan tentang pengalaman dan perasaan tentang suatu masyarakat, alam dan keindahannya.
Pesona di Balik Cerita merupakan sebuah karya popular yang berisikan sekumpulan tulisan mahasiswa peserta program Kampung Riset IAIN Pontianak tahun 2013. Sekumpulan tulisan yang mengisahkan pengalaman, hasil pengamatan dan bahkan perasaan para peserta dalam berinteraksi dengan masyarakat dan lingkungan sosial yang mereka hadapi.      
Pesona di Balik Cerita memberikan gambaran adanya berbagai pengalaman menarik yang disaksikan dan dirasakan oleh para mahasiswa selama di lapangan. Sebuah gambaran mengenai keramahan masyarakat, indahnya panorama alam kepulauan, melimpahnya sumber daya alam, serta realitas masyarakatnya  menjadikan satu Pesona di balik Cerita perjalanan para mahasiswa peserta program Kampung Riset 2013.
***
Sebagai sebuah karya populer yang dihasilkan dari program Kampung Riset, Pesona di Balik Cerita disusun dalam dua bagian. Bagian pertama (part 1) berisikan kisah perjalanan dan pengalaman mahasiswa peserta program Kampung Riset di Desa Dusun Besar Kecamatan Pulau Maya, yang terdiri dari 2 kelompok (12 mahasiswa). Sementara bagian kedua (part 2) berisikan kisah perjalanan dan pengalaman mahasiswa peserta program Kampung Riset di Desa Pelapis Kecamatan Kepulauan Karimata yang terdiri 3 kelompok (15 mahasiswa).
Sebagai sebuah kumpulan tulisan kisah perjalanan (karya populer) pula, ada banyak hal yang menarik yang ditampilkan dalam setiap tulisan, dari aspek apapun yang diceritakan. Oleh karena itu, adalah sangat menarik dibaca satu persatu dari setiap tulisan yang ditampilkan dalam karya ini. Sebab, masing-masing penulis mampu menampilkan gaya (style) tersendiri dan khas dalam menggambarkan pengalaman, hasil pengamatan dan bahkan perasaan mengenai tema masing-masing.
Bagi mahasiswa peserta program Kampung Riset tahun 2013, secara pribadi saya sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih atas kesungguhannya. Saya berbangga hati dengan keseriusan yang ditunjukkan para peserta sejak pelaksanaan riset di lapangan hingga penulisan laporan (individu dan kelompok). Sebagai penanggung jawab program riset, saya merasakan sebuah dukungan dan partisipasi yang sangat baik sepanjang pelaksanaan program ini. Setidaknya dari sisi kuantitas kerja, saya bisa mengatakan bahwa program ini sukses.
Dari sisi kualitas kerja, terutama hasil riset dan penulisannya, sanjungan juga patut disematkan ke pundak para peserta. Setidaknya ada pengalaman, pengembangan wawasan dan peningkatan pengetahuan yang mereka dapati melalui program ini. Itu terbukti dengan apa yang mereka laporkan dan mereka tulis, baik kelompok (yang bersifat akademis-ilmiah) maupun individu (yang bersifat populer).   
Karena itu, dengan segala kekurangannya, tulisan dalam karya ini layak dibaca oleh siapapun yang menyadari akan pentingnya pengalaman sebagai guru yang terbaik (experience is the best teacher). 
Akhirnya, ucapan selamat pantas disematkan kepada para mahasiswa yang telah mampu menghasilkan tulisan untuk kisah perjalanannya dalam program Kampung Riset tahun 2013 ini. Semoga ini menjadi awal untuk hadirnya karya-karya tulisan selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar