Awal
2014, kami para Dosen angkatan 2003 ditawari untuk melengkapi beberapa berkas
oleh bagian kepegawaian STAIN Pontianak. Konon, berkas tersebut diperlukan guna
pengusulan untuk mendapatkan penghargaan Satyalencana
karya 10 tahun. Kami, beberapa orang dosen angkatan 2003 memang sudah menginjak
masa satu dekade sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di STAIN Pontianak.
Singkat
cerita, beberapa dari kami dosen angkatan 2003 mulai berkomunikasi dan
berkoordinasi dengan tawaran tersebut. Sebagian besar kami menyambut tawaran
tersebut dengan semangat. Maklum sudah satu decade sebagai PNS, yang karenanya
berhak mengusulkan penghargaan Satyalencana
karya 10 tahun. Beberapa dari kamipun segera mengisi dan melengkapinya. Kecuali
satu dua orang yang tidak menanggapi tawaran tersebut dengan serius, yang
tentunya punya alasan tersendiri.
Perbedaan
sikap dalam menanggapi tawaran tersebut memunculkan diskusi mengenai apa
sesungguhnya yang penting disadari sebagai PNS dibalik sebuah penghargaan yang
akan diusulkan. Adakah sebuah penghargaan Satyalancana
seperti itu bersinergi dengan karya nyata yang sudah dapat diberikan oleh kita
para abdi negara? Atau, jangan-jangan penghargaan tersebut hanya bermula dan
berakhir di atas satu lembar kertas, yang sama sekali tidak ada pengaruhnya
bagi kinerja seorang abdi negara?
Dialektika
sikap itulah yang akhirnya melahirkan sebuah kesepakatan para dosen angkatan
2003 untuk berbagi pengelaman, pengetahuan dan wawasan dalam bentuk tulisan
refleksi dalam karya ini. Sepuluh tahun sudah menyandang status sebagai abdi
negara (PNS), selama itu pula suka dan duka dunia kerja sudah dilalui. Ada
berbagai pengalaman, perjuangan dan pahit getir dialami.
Jika
hari ini (setelah satu decade) orang melihat kita sebagai abdi negara dengan
pandangan begini, akan berbeda cerita jika melihatnya sepuluh tahun yang lalu.
Tidak sedikit orang yang terpesona, kagum dan bangga dengan keberhasilan hidup
seseorang hari ini, tetapi sedikit orang yang mau (sadar untuk) mengetahui bagaimana
beratnya perjuangan dan suka duka yang dilaluinya. Karena itu, apa yang harus
dipelajari pada setiap orang bukanlah cerita kesuksesan hidupnyanya, melainkan
bagaimana perjuangan dan suka duka yang dilaluinya hingga kahirnya meraih
kesuksesan itu.
Tulisan ini, bukanlah
sebuah cerita kesuksesan itu. Tulisan ini hanyalah sebuah refleksi diri para
dosen mengenai sejarah hidup, pengalaman dan perjuangannya hingga menapaki
sejarah dan cerita hidup hari ini. Catatan sejarah yang menempatkan kami semua
dalam perjalanan satu decade pengabdian sebagai PNS di lingkungan IAIN
Pontianak. Kami para dosen angkatan 2003 yang terdiri dari Juniawati, Hesty
Nurrahmi, Fitri Sukmawati, Ita Nurchalifah, Syarifah Aminah, Syarifah Fatimah,
Sri Hidayati, Ibrahim MS, dan Udi Yuliarto hanya ingin berbagi sedikit cerita,
bertukar pengalaman dan kisah hidup saja. Mungkin cerita dan pengalaman ini
tidak menarik bagi orang lain, tetapi setidaknya tulisan ini menjadi kenangan
diri dalam rangka refleksi hidup selama 10 tahun menjadi PNS di lingkungan IAIN
Pontianak. Sebuah tulisan reflektif yang bias menjadi inspirasi dan semangat
diri untuk bekerja lebih baik lagi demi pengabdian yang tulus untuk bangsa dan
agama. Karena itulah kami bersepakat untuk membuat tulisan ini, satu kumpulan
tulisan pengalaman yang kami beri judul Satu
Dekade dalam Satu Karya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar